Cara Persebaya Terapkan Protokol Kesehatan

By Abdi Satria


nusakini.com-Surabaya-Pemandangan berbeda terlihat pada latihan perdana Persebaya di Stadion Gelora Delta, (31/8). Masa pandemi membuat latihan tidak digelar seperti biasanya. Protokol kesehatan ketat diterapkan.   

Latihan dilakukan tertutup. Hanya pemain dan ofisial Persebaya yang diperbolehkan berada di area latihan. ”Akses ke dalam latihan memang kita batasi. Hanya pemain dan ofisial yang boleh masuk,” terang dr Pratama Wicaksana, dokter tim Persebaya. 

Dokter yang akrab disapa Tommy ini mengemban tanggung jawab penuh dalam penerapan protokol kesehatan. Soal ini, kata Tommy, tidak ada kompromi. Pasalnya, sejak awal Persebaya memang peduli dalam urusan keselamatan. Itu sebabnya, Persebaya kali pertama menyuarakan tidak setuju kompetisi dilanjutkan. 

”Manajemen memberi wewenang penuh pada saya untuk memastikan latihan dan aktifitas tim tetap diberlakukan protokol kesehatan yang ketat,” tandasnya. ”Dimulai dari tes swab beberapa waktu lalu. Syukur hasilnya semua negatif. Baru latihan bisa digelar,” lanjutnya. 

Pada latihan perdana kemarin Persebaya menyediakan bus mengangkut pemain ke lokasi latihan. Sebelum naik bus, para pemain di check suhu dan cuci tangan. Eits. Sebelumnya, kit man Persebaya, Benny Sutrisno melakukan sterilisasi interios bus. Lokasi duduk para pemain juga dibuat berjarak dan tetap mengenakan masker. 

Sesampai di lokasi, cek suhu dan cuci tangan pun kembali diberlakukan sebelum pemain masuk ke dalam stadion. Begitu semua pemain dan ofisial masuk, gerbang di gate 2 Stadion Delta Sidoarjo ditutup. 

Sebelum latihan, Dokter Tommy membrefing lebih dulu terkait penerapan protokol kesehatan selama latihan. Mulai seminimal mungkin bersentuhan dengan sesama pemain. Sampai hal-hal kecil yang biasa dilakukan spontan saat latihan. Seperti meludah. Bersih maupun berbagi minuman. Untuk minuman, tim operasional sudah menyiapkan tempat khusus. 

”Minuman kita siapkan di meja. Tidak lagi kemasan botol tetapi dalam gelas. Agar sekali minum langsung buang,” ujarnya. 

Protokol yang sama juga diterapkan kepada media peliput. Hanya saja, di latihan perdana kemarin, akses media belum diberikan. Gantinya, tim media Persebaya lakukan live Facebook sepanjang latihan. Selain buat jurnalis, pendukung Persebaya bisa menyaksikan latihan perdana ini.   

”Kita sudah siapkan protokol buat teman-teman media. Intinya, proses peliputan tetap perhatikan protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Saat wawancara nanti juga kita atur minimal dua meter dengan narasumber. Baik pelatih maupun pemain,” terangnya. (p/ab)